Polres Metro, Polda Lampung- Polres Metro kembali menunjukkan keseriusannya dalam memberantas tindak pidana perjudian online. Jum’at ( 08/11/2024)
AKBP Heri Sulistyo Nugroho, S.I.K.,M.I.K. Melalui Kasat Reskrim Polres Metro IPTU Rosali,S.H.,M.H. mengatakan penagkapan ini berdasarkan Laporan polisi dengan nomor LP/A/16/X/2024/SPKT.SATRESKRIM/POLRES METRO/POLDA LAMPUNG, yang dibuat pada tanggal 6 November 2024. Berawal dari patroli yang dilakukan di wilayah hukum Polres Metro, tim mencurigai seseorang bernama YS di sekitar Traffic Light Ganjar Agung. Saat pemeriksaan, ditemukan dua klip sabu-sabu kecil di tubuh YS, yang kemudian diamankan.
Pengembangan lebih lanjut mengarah pada penangkapan dua orang lainnya di sebuah mess di Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Kedua orang tersebut, bernama NS dan MT, diamankan sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika diamankan, tersangka MT tertangkap tangan sedang mengakses judi slot di situs www.rupiah89tx.com.
Tersangka utama dalam kasus ini adalah MT (46), seorang warga asal Medan, yang berprofesi sebagai wiraswasta mengaku telah melakukan aktivitas perjudian online selama dua tahun terakhir melalui situs yang sama, menggunakan aplikasi Brimo untuk deposit dana dengan nomor rekening 7263-0100-9278-xxx atas nama dirinya sendiri.
Dalam penangkapan ini, tim mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone Vivo V30 berwarna hitam yang digunakan tersangka untuk mengakses situs judi online tersebut. Barang bukti ini kini disita untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Metro menegaskan bahwa pengungkapan ini adalah bukti keseriusan pihak kepolisian dalam memberantas penyebaran informasi elektronik bermuatan perjudian. Langkah ini sesuai dengan komitmen kepolisian untuk menjaga ketertiban masyarakat dan menindak tegas berbagai tindak pidana berbasis teknologi.
Aktivitas judi online di Indonesia kian meningkat tiap tahunnya. Beragam modus dilancarkan para bandar untuk menggaet korban. Aktivitas judi online semakin diuntungkan dengan keberadaan teknologi yang semakin canggih.
Hak Cipta © 2023 Divisi Humas Polri. All Right Reserved.
%PDF-1.7
%µµµµ
1 0 obj
<>/Metadata 352 0 R/ViewerPreferences 353 0 R>>
endobj
2 0 obj
<>
endobj
3 0 obj
<>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 13 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>>
endobj
4 0 obj
<>
stream
xœ½=YsÛÈÑï®ò@åIÜ!`fp9[ªÏ–¼»Š×kÇÒ&_*•H„HZâ\EûëÓÇÌ`pÙtn¶,ƒÁtOßÝÓPÎ^oÊù}~Wzßöº,ó»Y1ñþyv³Zÿëìæy]œ}̧óe^ÎW˳ëÝm‰C?ù¤ØœŸ{o./¼¿|‘F~(/‰#_¥ž‚;áE±+oS¼|ñ÷ï¼åË{N{sóòÅÙ¡†>L½¹ù"ôøFdàá%‰òáÝ,`Þ�׉7Ýâ”)Ý¥úîÇ—/þyâ�þåÝüåå‹·°â_ þ_Í…YŠiê§YÂ{ÍcŒ…—5°~¢¼4ü˜�
Ç€Qû˯Ÿ~ɓףøäç–ß4ö³¸7ý$í�Û&É!;Œ¥/ûvøv4V'ÿ?R´Ç‹›WCï2Íü$é„í�?¥wsûvÙÀÉ=,ý€<§Gaª©DS…Èü8üaöÃCïPf~Ú
wèªÐ—Ý¢ãˆí\EÀDZäôà—›¡w�
_ôIÔ°»N¥ŸöIéèëQtr9Ò;}�»¿ºx»R(_É?b»RD~ÖGØ‹´=úñë/W7Àî
<‰ü¸OÂ:½Ò·Á“Ý®&É”Ÿ¦M¥��ÒÙ¿ÙeªR~,º¡ÈÍ6(˜÷�
…ôj7¨ÓÑXœx¿€À¬
ïdéCÊCº-%[ 0Ê>`/ãaÑIüH‚Îv‡¤{…ÓÎÏI9ü9Ä>$œgƒâ«Œ4]|û¥®g+VœRL–Ã�|.ÄA„„ÀýwSf~L!WÉ �îHj÷š×½#[ û’ËŸ�¶•H¶µêÀiä§qà¶%?RøJô@RÃBRèõ»!µç HI-"R¿/ÀÊû·Ôço‡— %¿ÁÁÀfa ‚àï岨 9‹àUˆÚ¾nl1íÌ–ß¼¿ð¼·ï©ˆ�ü/M\=Ê"_‚JAâ�‰½J}¦PÁï}Ø»<˜Kžõ”<߬Êrµè¯zþ°Z•nÕs ]BƹԶËo*ì¢1Œ¨ä
2!3pKžL}9ðxwÄOj¯Üa•öj‘O‹Py—+oP„Þl…÷¡÷Ù{‘Â= !Aþ€Ga„ùß?¾|q‹Å"IüÌÚ%àVö^ú
Œ¿H2°b�ߦ°‘†˜«è»;Ø08aˆôÀ#@ú™‚×�ÌRæŽÑÛ4 @O!Qy¬ „•Õk‰„×"PúÞÖÈè�GÄQÕ÷¼ ½’¾a8ðêŒc�<º5–Z|ËR5â=@¼ÅJ¼kÒ"‘b¨…¯@¸r!Aaf’6¤½æõ+· ãJOvd˜ü*ÁEÙ),‰5Å.À-£bÔÑ;»^çKÔÅ÷W—^pös¾œz�+Ž½ýo�pn /à‰€™XÎiâöSSHPGÙÉ”Bɇ|�Ñ@&‹÷?QŽHñ{�4ÒðG|�R¢Ï4Aa$/!¢h4«Þÿ@7p�©ðþá“‚MôÝ\éG´ÌŠn-¼Î‹¾‚+š‰•ÃܬZÚ«)/!¥ø_Mx?ELúg±µ¹;©ö„â5Ü(õ‡¢ïchĤ”~�ô!Ö „ Œ#Á½‚L+˼å×�Ù�Í°G6÷ZËâßVWEJ1NIÛf¿ç#"ª:¹a‘.J$è3ˆ©âïpÞ¦íy‹Äb(!N�a†]nPNN9ðîÍš>$1 ¼+0³-�þ>Äåù8‚ßQ
ÿ"ý;>Ç0¦\‡ç
. S/`è‡ó1ÞÃL˜z.Í£7çã0Ô˨·çci–x¼frÆKã¼Ø¼cÖM4X@Aèù2>'/Szðܧpÿ†ÓŠ€F¢ßR´ßG¡A“°F@œ÷}>Îô†‚p!,a8úU€D«dCª˜€ÇQêH2¼Ç%q‹–ªš,R“E†¼¬z—LÍyŽ”¡jÈûj2èmÁT#§.�G¯™Šwë
q[äD9h‚„„¥ ÿÀº"šàg,Eäd7 ©!ÚÆa1Ác¦4éÃd�”‡ëdZ8QÅ^,$ƾ“j.ÑD'¾÷3zªö
08ÉÙ‚×}Í]EÄwwìV#,Kf'åêÔNþˆË¬á¸á0¢9Ë)–™sô£þùI?Kú¶w8ˆ“¼Ü1>�4à¸CT¦ˆù4gfï¨"M;ó=|xY¬Ñ]>àø)�¼ÃÍÝânvkÚSYpL AÀ5®‚¤,xôÏÛ%pÞe^ò¾78$½ à)¢®¶äž°Ò¾(À=1Q<Äò‹
âEð Â͉±nŸ¨1qà'YÖþàÀ$ÄvÛC;ÕQ´›9" 1–è𘇉IÒ%&!¦=оZ„YO´bhh*ðã¨Z»„z(4…yY4ø@·Ðô‘iyåÑ9[ñJ"¶øs††…lgú8eºQ½<«ÞòïPmW‹�1—XÓKö”¸v‰+{ô‚Æ"N1�3XXi4'©òeÊxÊf`æN3ÜãŠ.U‹H9;vnè–„ˆ*ï|_í�@)íJ5b2Ü‘Ì°&åà„8oàß5ÈÉͧQBð¯Ývt(«]8ìA—丬
©”nðèx6zP‚imœ¬sÔ¯µu²8œˆ*\ÑÓ
tÉà#¾"�=a§L³þ„o|@Ý[>œ9êâ²Ðxþ#¼Ÿä¨°·¨°�œ Ææ(úgŒ+žôÍ[#ܯÐ.Šw|ü͇ð
ÏàajÈá]'WKBkE¥‰�¦òW„Hvr1£
äˆ%YŒÂ†5ÅÖ�ÎÉúL+@|�IAŒe7‡I(³«G¤à®¤* m�8qú'æ‡LtB¼$bÌ(ŠÂ'9åÓ½`Nà:c#¹ä°-â°åw¢¥70sVtÇWîUD¶B¶÷º¦xŽ(¿BÌ Â/W6,DüW÷8FLŠG>¡�P®[˜C|ë–*3…Þ°‹^-qщ…Ä<§wrˆVU ÎÚ,·ÚÌ ·jÁr†Å±$ƒ5kÔ"XÙä�DWÇÈ0†ZŽ©hÆhÃ~”ÓþHÉI^J
kkoÓæk
¿ ˆžC�E »
5qò’Ha
¬ÆRI¦åÑ8eFž
n$”î˼Ón%ð57¤ÓFbÇRHŒ4É
qòï�V阮j£ñ.•Øžéð.·0ŸŠ
šaK¬Li”£}"S#•dYÅç;M ØÊf‹”.)DZr±Õ1žaà(1¾Iâ;³iÖŠL&æèN4JFKt«Nû‚ž9Òd¶ÄÄ-ÙŒ4ÂQoÌP̸˜§5Z6²«‰uà„.ëfM-@#°íÅè\Ë„Q„MxmœZÚ¥å…ø ý‰ãÇúdè¾+M€íh’{éé~žÌÑÙ߬½±¯‘ÜL=!RR-&À•)á´¸IG€xú(Œ¬rÂe§ƒFó
!ÂÕ’~1Ég&¶7ØT2$)€äZÖÂÜrfÍVAÉ?‘óö3nŸËŽÄ¸èÁf§tÁ=É
%PDF-1.7
4 0 obj
(Identity)
endobj
5 0 obj
(Adobe)
endobj
8 0 obj
<<
/Filter /FlateDecode
/Length 94349
/Type /Stream
>>
stream
xœì} `TÕÕÿ¹÷½7ófæÍÌ›}&3™%“L IH€$`ØEDö˜ PdÜ·¸¢qCÛRµVѺ -u²€lA¥ÚZ©VUë‚Šk‹R?KJæî�…ðI¿šþ`|¿7÷Üõ½{ß}çžsïyË ÖŽ™>aü†ç+O iç ùíãÇŒ§Ÿ¡¨€0mü”ÉÓ+lžß€Ðç" ^çøé3Gµ^¹¤¤ÄZ€+^>~úŒqËJÎÐáþ‹ð¨ÁfL?nÏÎ+ £ûØ~2yzY…sÂ3 wÆü¹SFŸ0ãÀ…ÃGƒP¸ãƒëÆLªŸrËâ Ìø-–ÿáüeóV|ܧÑ
Ô,bý%óÏYÞ¸ýÍ�öQtgž¶âôeÕ÷¹ã@Õr Sòôy«V€"x¼Ýx<õô¥çŸvËÙÍ?ZÚð³úE–�w|Ÿ‘8m6�û7,Z8oÁ_'Ö=@î`õ/Â{¥çzŒ¿ˆñÂEËVŸwòe%c°½ç$Ú—,<ëÌÎ1žúËœ¹tùüyw×ÿöC | Z¾lÞy+<³ÌQÌû÷/[¸zž°^š‡ýq
;ß3ç-[¸cø‚»€îÇã•Ž[±|ÕêT ¬Ãöî`åWœµpÅÝ|Ô�íWÊøµÑÜp¦câkí?d?V‹¸ç�âæ¿tåž¿}ñð�ÓU�§bÔÀË3 ¯Þy"ŒV዇¿¸@…\N–'XŠíÇÐ* (ú ¸@ò`½sá²$�¥Û¥J<€?í„Ó¨]–¨I'Rq7”¦vÀy'ó fLÆc…‹ž‘^èœJ*õÃIkH*•B&‹IÛØ™‚K—iI;þ3œ‡}.b.¯�‡0>ý,.®‚™èÞDW‹®]^&mºy観8–ßÿÒSpº;ùqß�
ºX†ñ{qßíÈ„UR¬ÃcÓ=·bú˜?ÓîÌì{7†gã~å<^—î‘LX÷Õ‹Ç<žû S0<ÝD¬Ó�þ(tkÈSp
y*uæ£W`ýkX:º1ÌÏôÓU˜?÷+Ä´+9>à¸øŽBz9TÃ^÷'¿–ö¼Ûãõ
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus judi online di Indonesia telah meningkat dengan pesat. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Judi online tidak hanya melibatkan taruhan uang, tetapi juga menyuguhkan beragam permainan yang menggoda, seperti poker, slot, dan taruhan olahraga.
Mengapa Judi Online Begitu Marak?Ada beberapa faktor yang menyebabkan maraknya judi online di Indonesia:
1. Kemudahan Akses InternetPertumbuhan pengguna internet di Indonesia meningkat signifikan. Dengan akses internet yang semakin mudah dan murah, banyak orang yang tertarik mencoba peruntungan melalui judi online. Selain itu, dengan semakin banyaknya perangkat mobile yang dimiliki oleh masyarakat, akses ke situs judi online menjadi lebih praktis dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Berjudi secara online memberikan anonimitas bagi pelaku. Mereka bisa bermain tanpa khawatir identitasnya diketahui oleh orang lain. Hal ini berbeda dengan berjudi di kasino atau tempat perjudian fisik yang lebih mudah terdeteksi. Anonimitas ini memberikan rasa aman palsu bagi para penjudi, sehingga mereka merasa lebih bebas dalam bertaruh.
3. Kemudahan Transaksi
Perkembangan teknologi finansial juga mempermudah transaksi dalam judi online. Dengan adanya berbagai platform pembayaran digital, para penjudi bisa dengan mudah melakukan deposit dan penarikan dana. Berbagai metode pembayaran seperti transfer bank, e-wallet, hingga mata uang kripto membuat transaksi judi online semakin lancar dan tidak terdeteksi dengan mudah oleh pihak berwenang.
4. Promosi dan Bonus Menggiurkan
Situs-situs judi online sering kali menawarkan berbagai promosi dan bonus yang menggiurkan untuk menarik minat calon penjudi. Bonus pendaftaran, cashback, dan promosi lainnya membuat banyak orang tergoda untuk mencoba judi online. Selain itu, adanya program referral yang memberikan imbalan bagi mereka yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung semakin memperluas jangkauan situs judi online.
5. Kurangnya Edukasi dan PengawasanKurangnya edukasi mengenai bahaya judi online serta lemahnya pengawasan dari pihak berwenang juga menjadi faktor penyebab maraknya judi online. Banyak masyarakat yang belum menyadari risiko besar yang mengintai di balik kesenangan sesaat yang ditawarkan oleh judi online.
Dampak Negatif Judi Online
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Ketika Asher pertama kali menghadiri pertemuan Gamblers Anonymous pada tahun 2022, hanya ada sekitar selusin orang yang hadir di sana. Namun sekarang, ada sekitar 60 orang yang hadir, sebagian besar adalah pendatang baru yang berurusan dengan kecanduan judi olahraga online.
Asher, yang meminta Thomson Reuters Foundation menggunakan nama samaran untuk melindungi privasi kelompok pemulihannya, mulanya tertarik untuk berjudi melalui poker online.
"Sangat mudah untuk membuka akun perjudian ini secara online," katanya kepada Thomson Reuters Foundation. "Pada satu titik, saya kehilangan lebih dari $500.000 karena kecanduan ini dan hampir kehilangan keluarga saya."
Dr. Timothy Fong, salah satu direktur Program Studi Perjudian di UCLA, mengatakan bahwa pusat-pusat kesehatan dulu kerap dibanjiri orang-orang tua yang kehilangan tabungan mereka di kasino, atau kecanduan mesin slot.
Namun, kini yang datang ke klinik adalah para pria muda yang kecanduan judi online, perdagangan kripto dan saham yang berisiko, serta taruhan olahraga online yang semakin meningkat.
"Semuanya telah berubah," katanya. "Kita berada di babak kedua dari krisis perjudian. Kami tidak tahu ... apakah ini bisa menjadi setingkat krisis opioid."
Larangan judi olahraga dicabut di AS
Sebelumnya, Mahkamah Agung AS mengubah perjudian online pada tahun 2018, mencabut larangan nasional atas taruhan olahraga.
Sejak saat itu, 38 negara bagian dan District of Columbia telah melegalkan taruhan olahraga, menurut American Gaming Association, sebuah kelompok industri yang menghasilkan pendapatan lebih dari $11 miliar untuk sektor ini tahun lalu.
Kemampuan untuk memajaki aliran pendapatan baru seperti itu sangat menarik bagi pejabat negara bagian dan kota yang berurusan dengan pergolakan ekonomi pascapandemi, kata Richard C. Auxier, associate kebijakan utama di Urban-Brookings Tax Policy Center.
"Anda akan mendengar orang-orang mengatakan hal-hal seperti, 'ini akan membiayai sekolah'," katanya. "Para politisi dengan sengaja mengatakan, 'kita tidak akan perlu menaikkan pajak properti!."
Namun, Auxier memperingatkan, pemerintah mengenakan pajak kepada perusahaan atas pendapatan mereka, sehingga negara bagian hanya menghasilkan uang ketika para pejudi kalah.
"Ini bukan uang gratis, ini adalah uang dari penduduk. Dan ketika judi ini berpindah ke ponsel, itu berasal dari penduduk yang mungkin kecanduan," katanya.
Joe Maloney, seorang wakil presiden senior di American Gaming Association, mengutip studi tingkat negara bagian yang menunjukkan bahwa tingkat "perjudian bermasalah" tetap rendah, bahkan di beberapa tempat yang baru-baru ini melegalkan judi online.
"Permainan yang bertanggung jawab adalah dasar dari pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.
Maloney mengatakan bahwa industri yang diatur dengan baik dan legal adalah yang paling siap untuk membantu mengatasi kecanduan judi. "Industri ini tidak memiliki kepentingan untuk menciptakan pejudi yang bermasalah.”
Pendapatan yang ‘signifikan’
Menurut laporan Biro Sensus AS pada bulan Februari lalu, pendapatan taruhan olahraga untuk pemerintah negara bagian lebih dari $505 juta selama kuartal ketiga tahun lalu, naik 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Tarif pajak taruhan olahraga berbeda secara signifikan, hingga 51 persen di New York dan Rhode Island.
Dalam beberapa tahun terakhir, pendapatan dari perjudian telah mencapai sekitar satu persen dari anggaran negara bagian dan lokal, kata Auxier, jumlah yang disebutnya signifikan.
Namun, seperti "pajak dosa" lainnya seperti alkohol atau rokok, pendapatan perjudian menawarkan "insentif yang tidak adil" bagi pejabat lokal, kata Kamolika Das, direktur kebijakan lokal dari Institute on Taxation and Economic Policy.
Pajak semacam itu biasanya sebagian untuk "mencegah konsumsi, tetapi kemudian mengurangi pendapatan," katanya, seraya mencatat bahwa pertumbuhan jangka panjang dari pajak dosa cenderung cukup lemah. "Jadi, banyak daerah yang melakukan ini sebagai cara langsung untuk menutup lubang anggaran, tetapi ini bukan solusi jangka panjang," kata Das.
Sementara itu, legalisasi taruhan olahraga online sering kali menyebabkan lonjakan kecanduan judi, kata beberapa ahli. Tahun lalu, Florida melihat telepon ke saluran bantuan kecanduan judi meningkat dua kali lipat setelah aplikasi taruhan olahraga online diluncurkan di negara bagian tersebut.
"Banyak orang yang menelepon saluran bantuan memiliki utang judi yang lebih dari dua kali lipat pendapatan tahunan mereka," kata Keith Whyte, direktur eksekutif Dewan Nasional tentang Perjudian Bermasalah.
Kelompok ini mengoperasikan saluran bantuan nasional yang menerima telepon dan SMS hampir dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2023.
Maloney, eksekutif industri game, menekankan bahwa panggilan telepon ke saluran bantuan bukanlah pengukuran langsung dari tingkat kecanduan judi, dan bisa jadi merupakan hasil dari kesadaran yang lebih besar akan nomor saluran bantuan.
Perlindungan dan pelayanan
Di Massachusetts, sebuah lembaga nirlaba berusia puluhan tahun yang menangani masalah perjudian telah melihat pekerjaannya diubah oleh aplikasi. "Anda tidak perlu masuk ke dalam mobil Anda, tidak ada yang mengawasi Anda, Anda dapat terus mengakses permainan - ini adalah masalah besar," kata Marlene D. Warner, kepala eksekutif Massachusetts Council on Gaming and Health, yang menerima dukungan dari negara bagian tersebut.
Grup ini telah lama menugaskan pakar di tempat yang dapat membantu masalah perjudian di kasino, dan sekarang menawarkan layanan serupa melalui obrolan online, meskipun Warner mengatakan lebih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan anak di bawah umur dijauhkan dari aplikasi judi online.
Meskipun Massachusetts telah menerima penghargaan atas pendanaannya yang kuat untuk layanan dukungan semacam itu, kesenjangan masih ada di tempat lain.
Negara bagian-negara bagian menyisihkan hampir $100 juta untuk mengatasi masalah perjudian tahun lalu, hampir semuanya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh industri itu sendiri, menurut American Gaming Association.
Namun, ada delapan negara bagian yang tidak menyediakan layanan yang didanai pemerintah untuk para pecandu judi, kata Whyte dari National Council on Problem Gambling. "Di banyak negara bagian, Anda mungkin hanya mendapatkan enam sesi pelayanan - itu tidak cukup," katanya.
Dewan ini menganjurkan agar dua persen dari pendapatan perjudian disisihkan untuk program pelayanan. Diperkirakan biaya sosial akibat perjudian di Amerika Serikat mencapai $10 miliar per tahun, termasuk biaya kesehatan dan pemenjaraan.
Dewan ini juga mendesak negara bagian untuk melembagakan 39 standar keamanan untuk perjudian online - termasuk batas setoran, alat bagi pengguna untuk memblokir aplikasi tertentu, dan tautan langsung ke bantuan kecanduan.
Risiko kecanduan judi online
Industri perjudian telah meluncurkan standarnya sendiri untuk "iklan yang bertanggung jawab" untuk taruhan olahraga online, yang mencakup arahan untuk menargetkan iklan kepada pengguna berusia di atas 21 tahun, dan pedoman untuk memperjelas bahwa taruhan mengandung risiko.
Banyak pemain besar telah menggunakan alat yang memungkinkan pengguna untuk menetapkan batas taruhan, atau mengecualikan diri mereka sendiri dari aplikasi, serta menawarkan informasi tentang cara mencari bantuan untuk kecanduan.
Namun, para pembuat kebijakan semakin menyadari adanya risiko. Pada bulan Juli, legislator negara bagian bertemu di Pittsburgh untuk menyusun undang-undang tentang permainan Internet, yang diharapkan akan dirilis bulan ini. Sementara itu, beberapa orang mengatakan bahwa meningkatnya perjudian online dapat membawa peluang baru untuk perlindungan.
"Ada banyak elemen online yang mengubah permainan dalam hal perjudian yang bertanggung jawab," kata Warner dari Massachusetts Council on Gaming and Health, seperti memungkinkan orang untuk menetapkan batas kemenangan, kerugian atau jumlah waktu yang dihabiskan.
Alat-alat AI juga dapat menilai risiko seseorang sebelum menjadi masalah, katanya.
"Hal ini mengubah dunia kita secara dramatis. Jika kita bisa mengirim pesan kepada seseorang yang mulai berada di jalur yang bermasalah, baik oleh AI maupun manusia, itu luar biasa." [th/uh]